Inspirasi Wiraswasta Usaha Pembibitan Tanaman Hobi Yang Berbuah Materi

Monday 22 October 2012
Tidak salah jika pemerintah melalui Kementerian Kehutanan mengeluarkan semboyan "Banyak Pohon Banyak Rezeki," karena istilah inilah yang sangat membantu sejumlah petani pengembang bibit tanaman di Kota Binjai dalam meraup keuntungan dan meraih kesuksesan materi.

Giman (34), salah satu contoh petani yang cukup sukses dengan usaha pembibitan tanaman yang dikelolanya. Tinggal di daerah pinggiran Kota Binjai, tepatnya di Jalan Tampah Kecamatan Binjai Utara, lelaki yang akrab disapa "Pak Jawa" ini sudah memulai usahanya sejak 6 tahun silam ketika pindah dari kampung halamannya di Jawa Timur.

"Berawal dari sekadar hobi dalam bidang pertanian dan ketertarikannya pada usaha pembibitan tanaman yang dikelola keluarga besar dari sang istri, dia lantas menyadari kegemarannya itu memiliki prospek ekonomi yang cukup bagus dan akan sangat menguntungkan jika dikembangkan secara lebih serius".

"Kuncinya bila kita pintar memanfaatkan peluang, pasti ada saja jalannya. Awalnya kan karena memang hobi dengan tanaman, tapi lama-kelamaan jadi tertarik buat usaha sendiri. Lagi pula, usaha seperti ini secara tidak langsung ikut membantu program penghijauan," ungkap ayah beranak satu ini.



Dengan bekal ilmu pertanian yang diperoleh secara otodidak dan bantuan pinjaman modal sebesar 50 juta rupiah dari mertua, Giman memberanikan diri untuk memulai usaha pembibitannya ini pada tahun 2006. Mulanya, ia memang mengalami sejumlah kesulitan khususnya dalam hal pengadaan bibit berkualitas dan pemasaran produk tanamannya.

"Namun, dengan kegigihan usaha dan besarnya keyakinan untuk berhasil, pada akhirnya ia bisa mengembangkan jaringan dan pemasaran bibit tanaman. Bahkan hanya dalam tempo 3 bulan saja, ia sudah bisa mengembalikan pinjaman modal yang diterimanya semula".

Peran Pemprov

Giman juga mengakui peran besar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam membantu pengembangan usahanya. Dengan label produk yang dikeluarkan Dinas Pertanian dan Perkebunan Sumut, secara langsung memberikan pengakuan secara nasional terhadap kualitas bibit tanaman yang dihasilkan. Hal ini pula yang sangat mempengaruhi ketertarikan tiap konsumen baik dari individu maupun instansi untuk membeli.

Saat ini, ia menjadi salah satu pemasok utama bibit tanaman di Kota Binjai dan Sumatera Utara. Banyak bibit tanamannya juga sudah dikirim ke sejumlah wilayah Indonesia dan luar negeri seperti Aceh, Pekan Baru, Kalimantan, Papua dan Malaysia. Tidak heran, dalam sebulan ia bisa menjual hingga 5 ribu batang bibit tanaman dari berbagai jenis.

Atas keahliannya, tidak jarang Giman diikutsertakan sebagai pembicara dalam sejumlah kegiatan pelatihan pembibitan tanaman di beberapa daerah. Beberapa siswa SMK Pertanian terkadang juga sering mengadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di areal pembibitan mini miliknya untuk sekedar menimba ilmu.

Bibit tanaman yang disediakan Giman cukup lengkap dan sangat bervariasi, seperti tanaman buah, tanaman perkebunan, tanaman kayu hingga tanaman pelindung jalan, dengan kisaran harga antara 3 hingga 25 ribu rupiah tergantung pada jenis dan kualitasnya. Bibit tanaman yang paling sering dicari konsumen, jenis tanaman buah terutama rambutan yang juga menjadi icon Kota Binjai, yang umumnya dibeli konsumen yang berasal dari luar daerah.

"Giman mengaku, bila sebagian besar bibit tanamannya dipesan sejumlah instansi pemerintah ataupun swasta untuk keperluan-keperluan pengembangan tanaman komersil maupun upaya penghijauan. Walaupun demikian, dia juga melayani penjualan bibit tanaman kepada konsumen secara individu tentunya dengan harga yang lebih miring".

"Besar keinginan kami untuk mendapatkan bantuan modal penyewaan tanah untuk penambahan luas lahan pembibitan. Dengan luas tanah sekitar 1 hektar yang ada sekarang ini sangatlah tidak cukup untuk menampung semua bibit yang ada mengingat permintaan bibit juga makin banyak," harap Giman. (nov/wa)